Rasulullahsaw bersabda, "Sesungguhnya Luqman al-hakim berkata pada anaknya: Wahai anakku! Duduklah di majelis orang berilmu dan simaklah perkataan hikmah-hikmah. Itu semua karena Allah swt menghidupkan hati yang mati dengan cahaya hikmah seperti menghidupkan tanah yang mati dengan perantara air hujan." (Kanzul Umal, jild 10, hal 170) Allahtelah menganjurkan beberapa amalan DanAllah hendak menyingkapkan apa yang selama ini kamu sembunyikan. 73 Lalu Kami berfirman: "Pukullah mayat itu dengan sebahagian anggota sapi betina itu.". Demikianlah Allah menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati dan memperlihatkan padamu tanda-tanda kekuasaan-Nya agar kamu mengerti.". ( Al-Baqarah : 67 73 ) Beberapahal yang dapat dilakukan untuk menghidupkan hati seseorang, diantaranya : Selalu mengingat Allah SWT. Dapat dilakukan dengan dzikir yang khusu', insya Allah hati tidak akan pernah mati. Rasulullah bersabda, "Perumpamaan orang yang berdzikir (mengingat Allah) dengan yang tidak seperti orang yang hidup dan yang mati". (HR. Ada20 sarana yang bisa kita lakukan, yaitu sebagai berikut. 1. Perbanyaklah menyimak ayat-ayat Al-Quran. Al-Qur'an diturunkan Allah sebagai cahaya dan petunjuk, juga sebagai obat bagi hati manusia. "Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an sesuatu yang menjadi obat dan rahmat bagi orang-orang yang beriman." (Al-Isra': 82). 2 Ketenangan Hati yang Palsu. 3. Nasehat dan Penutup. Seiring dengan makin jauhnya zaman dari masa kenabian shallallahu 'alaihi wa sallam, maka semakin banyak pula kesesatan dan bid'ah yang tersebar di tengah kaum muslimin [1], sehingga indahnya sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan kebenaran makin asing dalam pandangan mereka. Olehsebab itu, hati terbagi menjadi tiga: Pertama: Hati yang sehat dan selamat, yaitu hati yang selalu menerima, mencintai dan mendahulukan kebenaran. Pengetahuannya tentang kebenaran benar-benar sempurna, juga selalu taat dan menerima sepenuhnya. Kedua: Hati yang keras, yaitu hati yang tidak menerima dan taat pada kebenaran. IbnuKatsir menjelaskan, bahwa yang dimaksud dengan hati yang hidup adalah hati yang bisa mengambil manfaat dari setiap ajaran dan peringatan dari Al-Qur'an. Dengan kata lain, agar hidup ini juga menghidupkan hati, kemudian menghidupkan kebaikan-kebaikan Islam di dalam kehidupan, tidak ada cara terbaik dan sangat penting dan mendesak untuk 3 Gunakan Charger atau Powerbank. Ilustrasi (Credit: Pixabay) Selanjutnya, ada cara menghidupkan HP tanpa tombol power yang bisa kalian lakukan dengan sambungan charger. Namun, cara ini hanya berlaku pada beberapa HP. Terdapat HP yang memang bisa menyala setelah melakukan charging. Jika ingin mencobanya, langsung saja ikuti langkah-langkah ini. CaraMenghidupkan Wifi Modem Indihome Yang Mati Atau Disable Wlan - Youtube from www.youtube.com. Sebagai contoh disini admin menggunakan laptop merk acer yang mana untuk menghidupkan dan mematikan wifi menggunakan kombinasi fn + f2 seperti gambar diatas. 15ppkd1. Hati yang hidup adalah hati yang bersedia melihat dan menerima kebenaran. Hati demikian selalu memiliki kekuatan serta ketaatan. Ia akan senantiasa tunduk serta patuh pada apa yang di ajarkan oleh Allah. Memiliki keeteguhan dalam beriman dan bertakwa kepada Allah, serta memiliki simpati serta empati kepada sesama mahluk ciptaan Allah. Namun beda halnya dengan hati yang telah mati. Ia mampu membunuh segala bakat serta potensi yang ada pada diri manusia. Mematikan rasa simpati kepada sesama dan yang lebih parahnya mengentengkan semua aturan yang telah ditentukan oleh Allah dengan alasan bahwa Allah akan memaafkan segala dosanya. Ada beberapa tanda-tanda hati manusia yang telah mati di antaranya 1. Berani meninggalkan Shalat Hati mati tidak akan mampu lagi untuk mengingat Allah, sehingga manusia akan mudah meninggalkan shalat yang wajib hukumnya. Dalam surat An Nisa ayat 103 dijelaskan “Selanjutnya, apabila kamu telah menyelesaikan shalatmu, ingatlah Allah ketika kamu berdiri, pada waktu duduk dan ketika berbaring. Kemudian, apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu sebagaimana biasa. Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” 2. Tidak tersentuh hatinya dengan ayat al Quran Al Quran adalah sebenar-benarnya petunjuk dari allah yang telah di jamin keasliannya. Namun jika orang yang telah mati hatinya, tidak akan mampu menerima nasehat serta ancaman hukuman dari Allah. 3. Tidak pernah takut akan kematian Hati yang mati tidak akan merasa takut akan kematian walaupun telah ada peringatan azab kubur serta azab di akhirat nanti. Hati yang sudah tidak lagi memiliki rasa takut akan peringatan-peringatan Allah, maka akan menyesal dikemudian hari. 4. Menyukai Fitnah dan umpatan Seperti ungkapan yang menerangkan bahwa apapun yang keluar dari mulut manusia menunjukkan diri yang sebenarnya. Perkataan yang buruk menunjukkan keburukan manusia itu sendiri. Sedangkan perkataan yang baik menunjukkan diri manusia yang baik. Sibuknya manusia untuk mengumpat dan memfitnah akan perlahan-lahan mampu menutupi hati dan membuatnya mati. Mengobati Hati dengan Qur’an dan Dzikir Allah telah menganjurkan beberapa amalan yang mampu menghidupkan kembali hati yang terlanjur mati. Pertama. membaca AlQuran dengan hati yang tenang dan khusyuk. Adapun waktu yang paling baik untuk membaca AlQuran, yaitu disaat tengah malam atau fajar Subuh. Allah menyampaikan dalam firmannya, “Sesungguhnya membaca Al Qur’an pada waktu fajar Subuh itu disaksikan malaikat.” Surah al-Isra’, ayat 78. Serta “Tidakkah mereka merenungi tadabur Al Qur’an itu?” Surah Muhammad, ayat 24. Membaca Al Quran disertai dengan renungan akan mampu membuat pintu hati menjadi terbuka, serta mampu menerima tentang kebenaran yang terkandung dalam al Quran. Kedua, memperbanyak dzikir. Manusia yang senantiasa selalu mengingat Allah akan mampu melekatkan hati kepada Sang Pencipta. Dengan begitu maka jiwa akan selalu pasrah dan ridho dengan segala kehendakNya, kemudian jiwa dapat mengikuti dan bertindak sesuai dengan kehendak-Nya. Dalam surat Ar-Ra’d Ayat 28 dijelaskan الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ Artinya “yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allahlah hati menjadi tenteram. Ayat di atas menjelaskan bahwa orang yang selalu berzikir senantiasa menyirami hati dengan cahaya kehidupan. Hati manusia akan selalu merasa tentram dan merasa tenang. Ketentraman hati adalah kunci kebahagiaan. Pentingnya kedudukan hati dalam diri manusia karena dia mampu mempengaruhi diri manusia. Baiknya hati akan membuat seluruh kehidupan lebih baik. Rasulullah saw bersabda “Di dalam jasad itu ada segumpal darah, bila rusak, maka rusaklah seluruh tubuh dan bila sehat maka sehatlah seluruh tubuh, segumpal darah itu adalah hati.” Hati harus selalu dijaga untuk selalu hidup menerima cahaya kebenaran dan ketenangan. Hati yang baik akan melahirkan pikiran yang baik. Pikiran yang baik akan melahirkan perkataan yang baik. Semenatra perktaan baik akan melahirkan tindakan yang baik. Itulah pentingnya menjaga hati yang mampu mempengaruhi seluruh kehidupan manusia. - Hati yang mati merupakan bencana bagi umat muslim. Jika hati manusia mati sudah bagaikan hidup enggan mati pun tak mau. Hidup manusia dengan hatinya yang mati akan terasa seperti tak punya tujuan hidup dan selalu bingung. Berikut ini merupakan amalan yang bisa membuat hati manusia menjadi lebih hidup, mari kita bahas. Seseorang yang berhasrat untuk terus menghidupkan hatinya, ia akan senantiasa memacu untuk ber-inabah dan tunduk kepada Allah. Karena hatinya senantiasa diajak untuk nikmat dalam mengingat Allah. Dengan mengingatNya, hati menjadi tentram. Untaian ayat indah termaktub dalam Ar-Ra’d ayat 28 “yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. Dalam konteks ini, Ibnu Atha’illah menyampaikan kalam hikmah dalam kitabnya “Tiada amal yang paling dapat diharapkan dapat menghidupkan hati daripada amal yang kehadirannya hilang darimu dan wujudnya hina di sisimu.” Beliau mengingatkan bahwa tidak ada amal yang lebih bisa menghidupkan hati manusia kecuali amal yang dilakukan karena Allah, yaitu amal yang tidak lagi dihiraukan keberadaannya oleh sesuatu apa pun. Amal yang ikhlas dilakukan karena Allah. Tidak menganggapnya sebagai amalan istimewa, melainkan hanya amal biasa seorang hamba kepada Tuhannya. Merujuk penjelasan Syaikh Prof. Dr. Muhammad Sa’id Ramadhan Al-Buthi, kalam hikmah Ibn Athaillah di atas berdasarkan firman Allah dalam Al-Mu’minun ayat 60 “Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan sementara hatinya penuh rasa takut karena tahu bahwa mereka akan kembali kepada Tuhannya.” Mereka inilah orang-orang yang selalu diliputi rasa ketakutan terhadap Allah karena merasa amal-amalnya tidak ada yang sempurna, banyak cacat dan kurangnya. Mereka sangat khawatir amalnya tidak diterima dan justru khawatir akan mendapatkan siksa karenanya. Hal ini menyimpulkan bahwa amal yang dapat menghidupkan hati seseorang adalah amal yang ikhlas dikerjakan karena Allah. Amal yang tidak lagi dihitung sebagai sesuatu yang berharga, melainkan hal biasa dalam kehidupan. Amal seperti itulah yang berpotensi untuk menghidupkan hati, Semoga bermanfaat, Wallahu a'lam. Menghidupkan Nurani – Nurani Merupakan salah satu bagian dari hati yang terdalam. Di dalamnya tumbuh berbagai macam rasa dan harus kita kelola dengan baik. Seringkali kita merasa bahwa tempat itu telah mati, lalu bagaimana cara menghidupkan nurani itu kembali? Meskipun sangat kecil, namun hati disebut-sebut sebagai raja dari seluruh anggota badan. Setiap melakukan apapun, hati yang menggerakkan bersama dengan akal pikiran. Maka dari itu, jika hati rusak maka menjadi rusak pula seluruh jasad. Kemudian nurani mati dan berhenti melakukan hal-hal baik yang penuh manfaat. Ada banyak faktor yang bisa membunuh nurani. Mulai dari jauh dari Allah SWT, enggan beribadah, malas bersosialisasi dengan orang lain serta merasa bahwa dirinya tidak membutuhkan siapa pun. Sehingga tidak ada rasa empati pada orang-orang di sekitarnya yang membutuhkan. Serta tidak lagi memiliki kepedulian pada apapun, hatinya menjadi mati suri. Nah, Sobat Cahaya Islam, untuk menghindari kerusakan pada hati nurani menjadi semakin parah. Maka kita perlu mencari tahu cara apa yang tepat agar bisa menghidupkannya kembali. Demikian ulasannya. Ada lima cara yang mungkin bisa kita lakukan agar nurani yang sedang mati suri segera bangun dan hidup lagi. Apa saja? 1. Berkumpul dengan Orang-orang Shaleh Bukan maksud dari Islam yang ingin membeda-bedakan dalam masalah pergaulan. Namun tidak dapat dipungkiri, bahwa berkumpul dengan orang-orang shaleh bisa membawa kita pada jalan yang baik. Kita akan disadarkan pada hal-hal yang bisa memperoleh keridhaanNya. Sehingga nurani bisa hidup dan melihat pada keadaan yang terjadi di sekitarnya. Dari sana pula, kita bisa melihat bagaimana seharusnya umat Islam menempatkan diri bagi satu sama lain. Yakni dengan memupuk rasa kepedulian terhadap sesama manusia. 2. Membaca Alquran Selanjutnya, kita juga dianjurkan memperbanyak waktu untuk membaca Alquran dan mentadaburi makna setiap ayatnya. Dengan cara itu, maka Allah SWT akan membantu kita melunakkan hati yang keras seperti batu. Sebagaimana firmanNya yang berbunyi افلا يتدبرون القران ام علی قلوب اقفالهاأَفَلايَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا Artinya Apakah mereka tidak mentafaburi Alquran ataukah hati mereka tertutup QS. Muhammad 24 3. Menjauhi Perkara Haram Kita diperintahkan untuk menjauhi semua perkara yang dihukumi haram. Mulai dari perilaku, makan atau minum, hingga menyentuh. Sebab hal tersebut berpotensi merusak hati dan menjadikannya lupa diri bahwa Allah SWT melihat apapun yang dilakukan oleh seluruh makhlukNya. Bahkan orang-orang yang sering melakukan, makan serta minum, hingga menyentuh yang dihukumi haram. Kepada mereka maka Allah SWT enggan menerima doa serta permohonannya. 4. Sering Shalat Malam Dengan sering melaksanakan shalat tahajud maka hati seseorang akan menjadi bersih. Karena senantiasa dekat dengan Allah SWT. Mata batinnya menjadi terbuka dan senang mengejar surga. Sehingga mudah baginya melakukan hal-hal baik yang memiliki nilai ibadah. وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَىٰ أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji QS. Al-Isra 79 5. Berdzikir Berdzikir bisa membuat hati terasa tenteram. Tak hanya itu, bahkan dengan itu juga bisa membuat penyakit-penyakit hati berupa iri, dengki, amarah, hasad menjadi sirna. Demikian di atas merupakan ulasan mengenai apa saja cara yang tepat untuk menghidupkan nurani yang sempat mati karena rusaknya hati.